Menjual Kearifan Lokal dan Memperbaiki Citra Kota Medan
Oleh Dr Ribut Priadi
Istilah “Ini Medan Bung” rasanya sudah sangat akrab di telinga. Kalimat ini terkesan cenderung kasar dan kurang ramah. Bisa jadi ada yang menganggap istilah “Ini Medan Bung” sudah kurang relevam dibahas di era kekinian. Namun ketika bicara masa depan Kota Medan sebagai pusat perekonomian dan wisata, Kota Medan perlu terus berbenah dan membangun citra positif.
Ada banyak perubahan wajah Kota Medan hari ini. Pembangunan sepertinya masih terus berlangsung. Hampir semua titik di Kota Medan tampak proses pembangunan dari mulai jalan, saluran drainase, trotoar sampai ruang terbuka. Proses pembangunan di banyak sudut Kota Medan itu membuat suasana menjadi terkesan sangat tidak nyaman.
Pembangunan fisik yang tampak “jor-joran” di Kota Medan hari ini diharapkan akan memberi dampak positif bagi perkembangan Kota Medan. Pembenahan sarana dan prasarana kota bisa jadi merubah Wajah Kota Medan untuk bisa tampil lebih menarik. Paling tidak wajah Kota Medan diharapkan bisa lebih menarik perhatian mereka yang ingin berkatifitas mengembangkan ekonomi atau sekadar menikmati wisata Kota. Medan sebagai pusat ekonomi dan wisata atau istilah kerennya disebut (MICE) Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition.
Tapi bicara tentang kota MICE bukan perkara keberadaan fisik dan fasilitas yang tersedia. Ada banyak indikator non fisik yang juga perlu untuk bisa memberikan keyakinan menggelar kegiatan dan menikmati suasana Kota Medan. Kota Medan butuh sebagaimana sebuah produk membutuhkan kepercayaan publik untuk menkonsumsi atau menimatinya.
Kepercayaan itu sejalan dengan citra yang dibangun. Sebuah produk yang memiliki citra yang baik maka akan menumbuhkan keyakinan di kalangan konsumennya. Sebaliknya citra negatif yanmeng melekat akan menggerus tingkat kepercayaan. Maka penting untuk mengimbangi pembangunan dan pembenahan fisik di Kota Medan dengan terus berupaya menumbuhkan citra positif.
Warga Medan memiliki cukup banyak kearifan lokal atau semacam lokal wisdom yang menjadi nilai baik untuk bisa jadi modal menumbuhkan citra positif. Toleransi, gotong royong, terbuka dan ramah adalah bagian kecil yang bisa jadi nilai lebih. Tidak ada salahnya untuk mengedepankan mengembangkan nilai baik yang kita miliki sebagai salah satu upaya membangun keyakinan publik. Pemanfaatan semua saluran media juga bisa jadi sarana untuk menciptakan citra yang lebih ramah dan nilai-nilai baik lainnya tentang Kota Medan.
Mengutip pandangan Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Agung Setya, saatnya semua pihak lebih berfikir dan berbuat untuk lebih mengembangkan nilai-nilai baik yang ada di masyarakat. Media bisa menjadi salah satu instrumen untuk menunjukkan wajah Kota Medan yang lebih ramah. Polisi akan fokus untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.
Ada lima prioritas program Kapolda Sumut yang saat ini terus digaungkan. Salah satunya penangnan area publik yang aman dan nyaman. Area publik menjadi satu pusat perhatian Polda Sumut karena disinilah salah satu wujud wajah Kota Medan tergambar. Area publik yang aman dan nyaman bisa membawa kesan, Kota Medan yang ramah.