Literasi Lalu Lintas Digital untuk Mudik Aman dan Lancar
Oleh Dr Ribut Priadi
Pulang kampung atau populer dengan istilah mudik merupakan ritual yang “wajib” bagi para perantau setiap tahun menjelang pperayaan Hari Raya Idul Fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Bisa menikmati momen berkumpul bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri terasa begitu spesial.Tidak heran jika setiap tahun, ratusan bahkan jutaan pemudik membanjiri jalan raya dalam perjalanan mereka untuk merayakan momen-momen penting bersama keluarga dan teman-teman tercinta. Namun, di era digital ini, arus lalu lintas tidak hanya ada di jalan raya, tetapi juga di dunia maya. Literasi digital tidak hanya diperlukan untuk menjaga keselamatan di jalan, tetapi juga untuk melindungi diri dari bahaya dalam dunia digital. Inilah mengapa pemahaman yang baik tentang lalu lintas informasi digital sangat penting bagi para pemudik modern.
Bagi para pemudik modern penting untuk memiliki kemampuan dalam memahami isu keselamatan digital.Mereka yang aktif di media sosial, dituntuk untuk memahami risiko yang terkait dengan berbagi informasi pribadi secara online. Saat ini ada banyak pesan-pesan phishing, penipuan online, dan pencurian identitas menjadi ancaman yang nyata. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana melindungi diri dari ancaman-ancaman tersebut dengan cara seperti tidak membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal, memperbarui perangkat lunak secara teratur, dan menggunakan kata sandi yang kuat.
Ada satu cerita menarik tentang warga yang menjadi korban penipuan saat berkendara di jalan raya. Saat sedang menyetir, tiba-tiba telepon berdering karena ada panggilan yang masuk. Merasa jalan raya tidak begitu padat, tanpa memperhatikan lebih detil, telepon diangkat.Singkat cerita dijelaskan ada yang mengirimkan informasi penting lewat SMS yang diharapkan untuk segera dibuka. Ternyata pesan yang dibuka itu bagian dari modus penipuan yang memanfaatkan kelengahan karena pengendara fokus memperhatikan lalu lintas.
Selain kemampuan memahami isu keselamatan digital, para pemudik yang menggunakan aplikasi navigasi selama perjalanan mereka perlu juga bersikap waspada. Penggunaan aplikasi seluler saat mengemudi dapat membahayakan keselamatan. Para pemudik yang menggunakan aplikasi navigasi, perlu memastikan untuk menetapkan rute sebelum memulai perjalanan, dan berhenti di tempat yang aman, serta perlu menyesuaikan pengaturan atau memeriksa peta. Selain itu, hindari mengirim pesan teks atau menggunakan media sosial saat mengemudi. Keselamatan Anda dan orang lain harus menjadi prioritas utama.
Saat melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman, kita seringkali terdorong untuk berbagi informasi di perjalanan. Harapannya berbagi informasi tentang kondisi lalu lintas atau lokasi dapat membantu pemudik lain untuk merencanakan perjalanan mereka. Namun, pastikan informasi yang dbagikan akurat dan relevan. Berpikirlah dua kali sebelum membagikan informasi pribadi atau lokasi yang spesifik. Ingatlah bahwa apa pun yang diposting dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, baik itu dalam hal keselamatan maupun privasi.
Hal yang tak kalah penting untuk dipahami oleh para pemudik adalah menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab. Artinya, dalam memperoleh informasi tentang kondisi lalu lintas dan rute alternatif, pastikan untuk mengandalkan sumber yang tepercaya. Ada banyak aplikasi dan situs web yang menyediakan pembaruan lalu lintas secara real-time, tetapi jangan hanya mengandalkan satu sumber. Selalu bijaksana untuk memverifikasi informasi dari beberapa sumber sebelum membuat keputusan perjalanan.
Bagi banyak orang, perjalanan adalah momen bersama keluarga dan teman-teman. Manfaatkan kesempatan ini untuk berbagi pengetahuan tentang literasi lalu lintas digital. Diskusikan risiko dan strategi pengamanan dengan orang-orang yang kita cintai. Ini tidak hanya akan membantu melindungi keluarga dan teman-teman kita , tetapi juga membantu membangun budaya kesadaran digital yang lebih luas.
Dalam perjalanan menuju kampung halaman, keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Dengan memahami literasi lalu lintas digital, pemudik dapat menjaga diri mereka sendiri dan orang lain dari berbagai risiko yang terkait dengan dunia maya. Dengan sikap bijak dan bertanggung jawab, kita semua dapat menikmati perjalanan dengan aman di era digital ini.