Kesiapsiagaan Polda Sumut dalam Pengamana PON di Wilayah Sumut
Oleh Prof Dr Ibrahim Gultom
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 merupakan ajang olahraga terbesar di Indonesia yang melibatkan ribuan atlet, ofisial, penonton, dan pihak terkait lainnya. Mengingat skala dan kompleksitas acara ini, pengamanan yang ketat dan profesional sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan acara yang lancar dan aman. Polda Sumatera Utara, dengan melibatkan 900 personel dari berbagai instansi, menunjukkan kesiapsiagaan yang luar biasa dalam menangani pengamanan untuk acara bergengsi ini. Langkah ini merupakan bukti nyata bahwa pihak kepolisian bersama-sama dengan instansi lainnya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, personel yang terlibat dalam pengamanan tidak hanya berasal dari Polda Sumut dan Polresta Deli Serdang, tetapi juga melibatkan berbagai pihak seperti TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan lainnya. Sinergi antar lembaga ini sangat penting, mengingat pengamanan PON XXI tidak hanya mengandalkan kekuatan personel di lapangan, tetapi juga koordinasi yang solid antara semua pihak terkait untuk menciptakan keamanan yang menyeluruh.
Teknologi canggih yang diterapkan dalam pengamanan PON XXI juga patut diapresiasi. Sistem analitik berbasis teknologi seperti face recognition (pengenalan wajah), plate recognition (pengenalan pelat nomor kendaraan), dan crowd counting (perhitungan kerumunan) menjadi elemen krusial dalam mengelola kerumunan besar di stadion. Dengan teknologi ini, petugas keamanan bisa lebih cepat dalam mendeteksi potensi ancaman atau gangguan yang terjadi, sekaligus memantau pergerakan massa dan kendaraan dengan lebih efektif. Inovasi semacam ini memperlihatkan bahwa Polda Sumut telah menyesuaikan strategi pengamanannya dengan perkembangan teknologi terkini.
Selain itu, pengamanan juga dilengkapi dengan pengintegrasian kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV) yang tersebar di sekitar lokasi acara. Pemantauan melalui CCTV ini memberikan pengawasan lebih intensif, baik di dalam stadion maupun di area luar yang berpotensi menjadi titik kerumunan penonton. Teknologi ini memungkinkan petugas untuk memantau keadaan secara real-time, mengidentifikasi potensi kerawanan, serta mengambil tindakan cepat jika diperlukan. Keberadaan teknologi ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan dan menjaga keamanan acara secara keseluruhan.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi dalam acara sebesar PON adalah potensi ancaman dari pihak yang mungkin ingin mengganggu jalannya acara. Mengantisipasi hal ini, Polda Sumut juga telah mempersiapkan alat antidrone. Dalam era teknologi saat ini, penggunaan drone untuk kegiatan ilegal atau teroris semakin marak. Oleh karena itu, pengamanan terhadap ancaman berupa drone ini sangat penting, untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang dapat mengakses atau mengganggu area yang dilindungi, terutama selama pembukaan atau acara-acara penting lainnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Polda Sumut ini menunjukkan betapa seriusnya pihak berwenang dalam memastikan kelancaran penyelenggaraan PON XXI. Sebagai ajang olahraga terbesar di Indonesia, PON bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga acara yang melibatkan banyak elemen sosial, mulai dari masyarakat lokal hingga tamu internasional. Oleh karena itu, menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat menjadi hal yang sangat penting.
Namun, pengamanan yang maksimal tidak hanya bergantung pada kekuatan fisik dan teknologi, tetapi juga pada peran serta masyarakat. Polda Sumut mengimbau kepada warga untuk turut berpartisipasi dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif. Imbauan ini sangat tepat, mengingat suksesnya sebuah acara besar seperti PON tidak hanya ditentukan oleh pihak keamanan, tetapi juga oleh kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban. Masyarakat harus menyadari bahwa acara sebesar PON adalah milik bersama dan harus dijaga dengan rasa tanggung jawab bersama.
Selain itu, Polda Sumut juga menyarankan agar masyarakat lebih memahami aturan yang berlaku selama perhelatan PON XXI, seperti pengaturan lalu lintas, pembatasan akses ke area tertentu, atau ketentuan lainnya. Kesadaran ini akan mempermudah pengamanan dan mengurangi potensi gangguan yang tidak diinginkan. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga ketertiban sangat krusial, karena keberhasilan pengamanan bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi juga tanggung jawab bersama.
Penyelenggaraan PON XXI juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan langsung atmosfer kompetisi olahraga tingkat nasional. Untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat yang tidak dapat memasuki stadion, panitia menyediakan videotron berukuran besar di luar stadion, yang memungkinkan warga yang tidak memiliki tiket untuk tetap dapat menyaksikan pembukaan secara langsung. Ini adalah langkah inklusif yang menunjukkan bahwa acara ini bukan hanya untuk mereka yang berada di dalam stadion, tetapi juga untuk seluruh masyarakat yang ingin menikmati momen bersejarah tersebut.
Penyediaan layar besar di luar stadion juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang tidak kebagian tiket untuk tetap merasa terlibat dalam acara tersebut. Selain itu, panitia PON XXI juga menyediakan layanan streaming daring melalui website resmi untuk memberikan akses bagi mereka yang tidak dapat hadir di lokasi. Kebijakan ini penting untuk menciptakan rasa kebersamaan di antara masyarakat, di mana mereka dapat menikmati acara dengan cara yang lebih terbuka dan mudah diakses.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun pengamanan yang dilakukan oleh Polda Sumut sudah sangat baik, tantangan tetap ada. Pengamanan acara sebesar PON melibatkan banyak variabel, seperti kepadatan massa, ancaman keamanan, dan potensi gangguan dari luar. Oleh karena itu, eksekusi pengamanan yang sukses tidak hanya bergantung pada kesiapan teknologi dan personel, tetapi juga pada kemampuan petugas untuk beradaptasi dengan situasi yang berkembang di lapangan.
Masyarakat, selain menjadi penonton, juga harus berperan sebagai bagian dari sistem keamanan dengan mengikuti arahan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Penyuluhan kepada warga tentang tata cara pengamanan dan cara bertindak yang tepat dalam keadaan darurat akan sangat membantu dalam menjaga situasi tetap kondusif. Kepedulian masyarakat terhadap pengamanan acara ini harus didorong untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Polda Sumut juga perlu memastikan bahwa pengamanan berlangsung secara proporsional dan tidak mengganggu kenyamanan para peserta maupun penonton. Keamanan memang penting, tetapi harus ada keseimbangan antara pengamanan yang ketat dan kenyamanan selama acara berlangsung. Sebagai contoh, pengaturan akses yang tepat dan tidak menghalangi jalur bagi penonton untuk menikmati acara dengan bebas akan sangat mendukung terciptanya suasana yang menyenangkan.
Dengan segala langkah yang telah disiapkan, Polda Sumut menunjukkan bahwa pengamanan PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjadi prioritas utama yang harus dijalankan dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Langkah-langkah proaktif yang diambil, baik dalam penggunaan teknologi, koordinasi antar instansi, maupun partisipasi masyarakat, diharapkan dapat menghindarkan acara ini dari potensi gangguan dan menjadikannya sukses besar.
Sebagai sebuah ajang olahraga yang juga menjadi bagian dari identitas bangsa, PON XXI harus dapat berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Keamanan yang terjaga dengan baik akan menjadi dasar bagi kesuksesan acara ini. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak, baik itu petugas keamanan, masyarakat, dan penyelenggara, akan sangat berpengaruh pada kelancaran acara ini, yang pada gilirannya akan menciptakan pengalaman yang berkesan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan demikian, Polda Sumut dan seluruh pihak terkait telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam menjaga keamanan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Mari bersama-sama kita sukseskan acara ini dengan menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersamaan selama perhelatan berlangsung